Beberapa waktu lalu setelah menyelesaikan satu urusan di Kec. Montong Tuban saya menyempatkan diri mampir ke air terjun bongok yang masih di wilayah Montong. Tepatnya di Desa Jetak Kecamatan Montong Kabupaten Tuban dengan titik koordinat -6.984522, 111.9394 . Sekitar 30 KM. dari pusat kota tuban.
Tidak banyak yang tahu jika Montong memiliki pesona air terjun yang tersembunyi, bahkan saat saya bertanya pada seorang kawan dekat kantor kec. Montong perihal keberadaan air terjun bongok, jawabnya "loh jetak ada air terjunnya to mas?".
Air terjun Bongok mulai populer akhir-akhir ini setelah ramai diperbincangkan di media sosial dan foto-foto pesona air terjun bongok banyak di unggah. Tidak berlebihan memang, disamping bentuk air terjun yang memang unik, panorama alam sekeliling air terjun sungguh menentramkan hati.
Sebenarnya wisata ini sudah ada sejak lama, namun karena lokasinya cukup terpencil, tidak ada akses transportasi umum dan promosi dari pemerintah Kab. Tuban menjadikan tidak banyak orang yang tahu keberadaan air terjun bongok.
Menurut Kabid. Dinas Pariwisata Tuban, pengelolaan wisata air terjun bongok terkendala status lahan. Air terjun ini memang berada dalam hutan di wilayah tanah perhutani pada petak 106 G dengan luas 87 hektar. Yang paling mungkin jika ada pihak yang ingin mengelola wisata air terjun bongok adalah Pemerintah desa setempat, sedangkan dinas pariwisata hanya membantu perijinan dan penghubung dengan pihak perhutani.
Air terjun bongok memiliki dua air terjun yang cukup besar, pada bagian kiri terdapat air terjun yang dalam kolam besar kemudian mengalir ke sungai. sedangkan bagian kanan aliran air langsung terjun dari tebing menuju sungai.
Pada bagian air terjun ini terdapat kayu besar yang bersandar di air terjun, kayu itu berasal dari pohon roboh yang hanyut terbawa banjir hingga tersangkut di iar terjun. Meskipun agak mengganggu pemandangan saat kita hendak mengambil gambar air terjun, kayu tersebut juga menjadi ciri khas dari air terjun bongok ini. sebagian pengunjung juga memanfaatkan kayu tersebut sebagai tangga saat berenang.
Jika beruntung, kamu akan menemui gerombolan kera yang bergelantungan di pohon-pohon besar yang mengelilingi air terjun. Sayang saat ke sana kemarin baru selesai turun hujan sehingga para kera tidak terlihat, suara burung pun tidak ada yang tedengar. Bahkan saya menjadi satu-satunya pengunjung yang berada di lokasi itu.
Tidak jauh dari air terjun terdapat makam Ki Singonegoro yang dirawat oleh masyarakat sekitar. Terdapat empat makam yang dipagari tembok setinggi pinggang. Tidak tahu pasti sebelah mana makam Ki Singonegoro.
Menurut Kepala desa Jetak, Ki Singonegoro diyakini sebagai salah seoran waliullah.
Menurut kisah yang diterima dan diyakini banyak orang hingga kin, Ki
Singonegoro adalah salah satu senopati atau panglima perang kerajaan
Mataram Islam zaman Sultan Agung Hanyokro Kusumo, yang gigih menentang
penjajahan Kumpeni Belanda. Saat pasukan Mataram bisa dikalahkan dan
kemudian Belanda menguasai wilayah Mataram sepenuhnya, Ki Singonegoro
dan beberapa prajuritnya melarikan diri dan bersembunyi di Dusun Kerokan
tersebut, sambil menyebarkan agama Islam pada masyarakat sekitar hingga menutup usia.
Berdasarkan catatan silsilah Kab. Tuban, Ki Singonegoro merupakan anak dari Sunan Bejagung yang ada di Kecamatan Semanding Tuban.
Nah, untuk menuju ke lokasi ini, dari alun-alun kota Tuban ambil arah semarang, di pertigaan rest area belok kiri sampai bundaran patung Letda Sucipto belok kanan. Mentok ketemu pertigaan belok kanan terdapat SMPN 4 Tuban belok kanan. Mentok dan ketemu pertigaan pasar belok kiri, lihat plang menuju Montong. Ikuti jalan raya montong ini sampai ketemu musholla kecil di pertigaan ambil kiri.
Setelah lewat jembatan kecil terdapat perempatan belok kiri, lurus saja sampai ketemu pertigaan pertama belok kanan menuju desa jetak (jangan ragu bertanya jika bingung). Terdapat bundaran lurus saja ambl kiri ikuti jalan besar, setelah lewat pertigaan talun belok kanan. ketemu sekolah NU belok kiri lurus sampai masuk persawahan. lihat papan arah "Ki Singonegoro" di pertigaan belok kanan sampai aspal jalan berganti jalan berbatu. tak lama ketemu perempatan belok kiri dan ikuti jalan menurun sampai mentok air terjun bongok.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika ke air terjun bongok:
-Sebaiknya mengajak teman karena lokasi sepi
-Bawa minuman / makanan karena jauh dari pemukiman
-Tetap waspada di tempat wisata
-Jangan Nyampah!
Baca juga wisata air terjun di Kota Tuban:
- Air terjun nglirip [buka disini]
- Air terjun Banyulangsih [buka disini]
Baca juga wisata air terjun di Kota Tuban:
- Air terjun nglirip [buka disini]
- Air terjun Banyulangsih [buka disini]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar