|
jam 9 pagi, cahaya yg masuk menambah keindahan goa suci |
Selasa, 31 Maret 2015 adalah kali ke dua saya berkunjung ke Situs Goa Suci di dusun Suci Desa Wangun Kecamatan Palang Kabupaten Tuban setelah sekitar 16 tahun yang lalu, tepatnya saat masih kelas 6 MI (Setara SD) bersama teman-teman dan Guru Penjaskes.
Goa yang berstruktur batuan kapur ini bukan goa alam. Goa ini
diyakini buatan manusia pada masa kejayaan kerajaan Majapahit. Hal itu
diperkuat dengan pahatan angka tahun di salah satu dinding goa
menggunakan angka jawa kuno yang menyebut tahun 1026.
Goa yang memiliki atap kerucut dengan lobang di ujungnya ini sangat
cantik, ditambah dengan dinding goa yang berundak-undak membuat kagum
siapa saja yang melihatnya. Goa yang ditemukan sejak tahun 70an
berkedalaman 14 meter tersebut, kini telah dangkal akibat aktifitas
penambangan batu kapur di sekelilingnya. Bahkan beberapa ruang goa juga
telah hancur, sehingga mengancam keberadaan goa. hanya ada 4 ruang goa yang tersisa.
|
Papan Penanda Situs Goa Suci |
Warga sekitar meyakini, goa Suci dibuat untuk tempat berkumpul para
pejabat tiggi kerajaan Majapahit. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya pahatan Arjuna (salah satu tokoh pewayangan) gambar perahu
dan hewan berkaki empat yang tidak terlalu jelas jenisnya di salah satu
dinding goa. Pahatan ini akan terlihat pada jam-jam tertentu, yakni
saat matahari barada di ujung tombak, atau sekitar pukul 9 pagi. Ketika
cahaya matahari masuk melalui ujung kerucut atap goa yang mengarah ke
dinding bergambar pahatan itu semakin jelas.
Keindahan goa akan semakin tersasa saat jam 12 siang, dimana matahari
tegak di atas kepala, suasana gelap goa menjadi terang seperti disinari
lampu besar karena lobang goa di ujung kerucut tepat menyorot dasar goa
yang memantul di dinding-dinding goa.
Saat berkunjung ke sini jangan sungkan bertanya pada warga sekitar karena dari papan penanda "SITUS GOA SUCI" tidak terdapat jalan resmi menuju goa, sehingga kita harus melewati halaman rumah penduduk dan jalan setapak persawahan. jadi titipkan saja kendaraan kita di warung yang ada di pinggir jalan menuju goa.
Tidak ada biaya tiket masuk maupun parkir namun sekedar saran saja, sebaiknya kita membawa lotion anti nyamuk atau memakai baju lengan panjang karena saat sampai di mulut goa kita sudah pasti disambut gerombolan nyamuk. Hati-hati juga saat menuruni tangga di ruang paling besar karena tangga kayu yang digunakan kondisinya sangat rapuh dan memprihatinkan.
Menurut Mbah Nur, sebutan warga pada Nur Aji (Juru Kunci Goa Suci), goa ini sebenarnya
sangat potensial bagi perkembangan pariwisata di Kabupaten Tuban.
Sayang, sepertinya pemerintah belum berniat untuk menjadikan Goa Suci
sebagai aset wisata Tuban. ” Selama saya menjadi juru kunci sampai
sekarang hanya satu bupati yang perhatian dengan lokasi ini, padahal ini
peninggalan yang semestinya diselamatkan dan dilestarikan,” kata Mbah
Nur.
Pembangunan goa suci menggunakan tatah
(alat pahat berukuran kecil), karena di dinding goa terdapat
goresan-goresan kecil bekas tatah yang masih sangat nampak jelas.” Belum
tentu orang jaman sekarnag bisa seperti ini, paling mereka ya merusak
bisanya,” kata Mbah Nur menyayangkan kerusakan goa akibat ulah tangan
jahil manusia.
Sebenarnya, kerusakan pada Goa Suci tidak hanya disebabkan oleh
aktifitas penambang kapur di sekitar goa, tangan jahil pengunjung goa juga banyak
berkontribusi membuat keindahan goa ini berkurang. Beberapa dinding goa
terdapat coretan cat maupun tatahan bentuk gambar maupun nama pengunjung yang sengaja ditulis
saat berkunjung ke Goa Suci tanpa tujuan yang jelas. bahkan saat saya masuk di salah satu ruang yang tampak jarang dilalui pengunjung (agak rimbun dan banyak daun kering) tercium bau busuk, setelah berkeliling mata saya tertuju pada tumpukan sampah popok bayi yang menggunung.
|
gunungan sampah |
Sebagai juru kunci sekaligus masyarakat sekitar Mbah Nur berharap,
pemerintah turut campur dalam pelestarian situs Goa Suci, sebab jika
tidak keberadaan goa tersebut akan semakin terancam dengan aktifitas
penambangan kapur disekitarnya, apalagi hingga saat ini, tanah seluas
kurang lebih setengah hektar itu masih menjadi hak milik warga
setempat.” Saya berharap tanah ini dibebaskan pemerintah. Soalnya kalau
yang punya lahan ini butuh uang bisa saja dijual dan kemudian ditambang,
terus hilang situs ini,” pungkas Mbah Nur.
Jika anda igin berkunjung ke goa ini, ada dua jalan yang bisa ditempuh, yakni dari jalur pantura (Tuban dan WBL) atau dari jalur selatan (kecamatan Widang dan Babat)
- JALUR UTARA PANTURA: Dari pusat kota Tuban, kecamatan Palang berjarak sekitar 12 km. Dari timur
pasar Ngaglik (kecamatan Palang) sebelum tugu perbatasan kab. Tuban-Lamongan anda belok kanan melewati jalan kampung
yang menghubungkan kecamatan Palang dengan kecamatan Widang.Jarak antara pasar dengan desa Wangun (lokasi goa), sekitar 15 menit
kendaraan bermotor. terdapat papan petunjuk menuju lokasi goa. [lihat lokasi di sini]
- JALUR SELATAN: Dari kecamatan Widang/ Pasar Babat, lihat SPBU
Compreng, ke arah utara melalui desa Mrutuk dan desa Mlangi. Perjalanan
menuju lokasi goa membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Sebelum sampai di lokasi goa, anda akan melewati hutan dan persawahan.
Jika bingung, jangan ragu untuk bertanya pada orang-orang yang anda
jumpai. Pada umumnya, penduduk desa sangat ramah. [lihat lokasi di sini]
GALERI FOTO SITUS GOA SUCI
|
halaman goa suci |
|
Jalan Setapak Menuju Mulut Goa suci |
|
meskipun sudah ada papan larangan tetap ada saja pengunjung yg coret2 |
|
garis cahaya yg menerobos masuk |
|
pohon besar di halaman goa suci
|
|
sudut ruang goa suci |
|
lubang di atap kubah goa suci |
|
tanah yg tebawa air hujan hampr menutup mulut goa suci |
|
tangga turunan ke ruang goa suci |
|
penambangan batu kapur di sekitar goa suci |
Sipppp......bagus banget....
BalasHapusmasih banyak potensi wisata di sekitar kita yang belum terekspose,,,,,
BalasHapusayo sebarkan biar makin banyak yg tau, makin banyak yg datang,,,,
Aq jg pengen datang..
Hapussilahkan saja, gratis....
Hapusrumahnya mana kang?...
Sipp...kalo ada waktu n kesempatan kesana...tp anda anterkan ya...hhhh..rmh nya d gubuk perantauan sebrang lautan(konco dewe)😜
BalasHapuskonco dewe nang perantauan akeh tapi gak ono seng nang gubuk hahaha
BalasHapusGak nang gubuk wes....tp nang sor parkiran....sapa coba tebak???....hhhhhh...
BalasHapusbang heru iki.... ayo ngeblog bareng.....
BalasHapusmosok isine kosong rek
wah mantap mas segera di exploreeee dah mantap josshhh......
BalasHapusmusim liburan segera datang, siap2 wisata alam numpuk sampah....
BalasHapusLanjutkan kiprah wisata-wisata
BalasHapusnikmati liburannya dan bagikan keindahannya.... hehehe
Hapussip..sangat bermanfaat
BalasHapusterus publikasikan wisata alam disekitar agartetap terjaga
iya sob, masyarakat sekarang mulai melirik potensi wisata lokal...
HapusKeren....
BalasHapus