Pas hari ahad tanggal 24 Mei kemarin, setelah selesai mengikuti rangkaian Haul Pon. Pes. Assalafi Alfithrah Kedinding Surabaya, mumpung belum terlalu sore untuk pulang saya memanfaatkan waktu luang tersebut untuk menyempatkan mampir ke Museum House Of Sampoerna.
Museum House Of Sampoerna adalah sebuah museum yang terletak di Surabaya lama. yang beralamat di Jl Taman
Sampoerna 6, Surabaya. sekitar 3 blok dari Jembatan Merah Surabaya. dengan titik koordinat -7.230757, 112.7342
Peta House Of Sampoerna |
Tidaklah sulit
sebenarnya akses menuju House of Sampoerna ini karena letaknya yang berada di tengah Kota
Surabaya. Dari Jln. Rajawali kita harus masuk gang terlebih dahulu, namun
sepanjang gang tersebut banyak plakat-plakat penunjuk arah menuju Museum
House of Sampoerna.
sisi depan gedung museum HOS |
Bangunan Museum House Of Sampoerna bergaya kolonial Belanda dengan 4 pilar besar yang
bertengger di depan gedung utama. Bangunan megah ini dibangun sekitar tahun 1862. Saat ini merupakan situs
bersejarah yang dilestarikan.
Awalnya bangunan ini merupakan panti asuhan putra yang dikelola oleh pemerintah Belanda. kemudian, bangunan ini dibeli oleh Liem Seeng Tee pendiri Sampoerna pada tahun 1932 dan dijadikan tempat pertama produksi rokok Sampoerna.
Di komplek museum ini terdiri dari beberapa gedung. Gedung yang paling besarlah yang dijadikan museum dan dijadikan tempat produksi salah satu merek rokok yaitu Dji Sam Soe. Ada 2 gedung lagi yang tepat berada di samping kanan dan kiri gedung utama.
Gedung sebelah kanan yang dijadikan rumah tinggal Keluarga Sampoerna. Sebelah kiri dijadikan cafe dan tempat galeri seni yang unik. Tepat di samping kanan gedung Auditorium terparkir mobil mewah keluaran Inggris Rolls Royce yang dipergunakan oleh Keluarga Sampoerna.
Aroma tembakau yang khas akan menyambut Anda saat pertama masuk di dalam area museum. Disambut dengan senyum ramah khas Indonesia para wanita petugas museum. Menyapa dengan hangat bagi siapa saja yang berkunjung, sungguh nyaman.
Kita dapat minta bantuan penjelasan tentang sejarah singkat museum dan silsilah Keluarga Sampoerna. Namun, meskipun tanpa bantuan petugas, kita masih bisa memahami serta mengerti isi dan cikal bakal museum tersebut. Dari keterangan-keterangan jelas dan lengkap yang tertulis di sana baik manual maupun digital.
Kolam ikan melingkar diikuti gemercik air mancur memberikan kesan tenang saat mulai melangkahkan kaki untuk berkeliling-keliling. Di ruangan paling depan terpampang lukisan sang pendiri sampoerna dan beberapa keluarganya dengan meja dan kursi tertata rapi dan beberapa koleksi gaun kebaya Keluarga Sampoerna.
Di samping kiri pintu kita akan menjumpai replika lapak kelontong yang digunakan berjualan pada saat merintis salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia ini. Beberapa terpampang di dalam pigura macam-macam tembakau yang digunakan untuk bahan produksi rokok.
Tak
tertinggal pula replika tungku untuk mengeringkan tembakau yang akan
dijadikan rokok. Tak pelak aroma tembakau pun tercium sedikit menyengat.
Lanjut
melangkah ke area lain yang hanya tersekat tembok yang kokoh. Kita akan
masuk ke ruangan yang memajang beberapa foto Keluarga Sampoerna dan
foto siapa saja yang berperan memajukan pabrik rokok ini.
Beberapa koleksi lukisan yang eksotis menurut saya di sini dipajang pula. Beberapa koleksi korek api zaman dahulu dan koleksi kamera tua yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun juga ada.
Semakin melangkah masuk kita akan menuju ruangan yang lebih besar lagi. Beberapa koleksi mulai dari mesin printing kuno yang pernah dipergunakan untuk mencetak gambar di bungkus rokok. Sepeda motor kuno pabrikan Cekoslovakia dengan merk 'Jawa' yang dibuat kira-kira tahun 1960. Ada juga koleksi andong yang dipergunakan sang pendiri Sampoerna sebelum memiliki mobil.
Di ruangan ini dipamerkan pula beberapa koleksi peralatan Sampoerna marching band yang dulunya sampai pernah memeriahkan Rose Parade di California, AS. Pernah juga dimainkan saat ulang tahun Sampoerna setiap tahunnya.
Ada alat-alat labolatorium yang dipergunakan pertama kali untuk menguji hasil kualitas bahan baku dan hasil produksi pabrik rokok Sampoerna. Juga beberapa bungkus rokok produk-produk dari Sampoerna yang dijual di dalam maupun di luar negeri.
Lanjut ke lantai 2 kita akan menuju galeri toko yang menjual pernak-pernik souvenir khas Surabaya. Tentunya khas Museum House Of Sampoerna. Di lantai 2 ini kita juga bisa secara langsung melihat aktivitas produksi salah satu merk rokok kretek milik Sampoerna. Sayangnya saat ke sana tidak terlihat 400an ibu-ibu yang melinting rokok, mungkin karena hari ahad biasanya para pekerja libur. hanya deretan meja kerja yang terlihat kosong.
Awalnya bangunan ini merupakan panti asuhan putra yang dikelola oleh pemerintah Belanda. kemudian, bangunan ini dibeli oleh Liem Seeng Tee pendiri Sampoerna pada tahun 1932 dan dijadikan tempat pertama produksi rokok Sampoerna.
gedung sampoerna jadul |
gedung sampoerna sekarang |
Di komplek museum ini terdiri dari beberapa gedung. Gedung yang paling besarlah yang dijadikan museum dan dijadikan tempat produksi salah satu merek rokok yaitu Dji Sam Soe. Ada 2 gedung lagi yang tepat berada di samping kanan dan kiri gedung utama.
Gedung sebelah kanan yang dijadikan rumah tinggal Keluarga Sampoerna. Sebelah kiri dijadikan cafe dan tempat galeri seni yang unik. Tepat di samping kanan gedung Auditorium terparkir mobil mewah keluaran Inggris Rolls Royce yang dipergunakan oleh Keluarga Sampoerna.
Mobil keluarga Sampoerna |
Mobil keluarga Sampoerna |
Aroma tembakau yang khas akan menyambut Anda saat pertama masuk di dalam area museum. Disambut dengan senyum ramah khas Indonesia para wanita petugas museum. Menyapa dengan hangat bagi siapa saja yang berkunjung, sungguh nyaman.
Kita dapat minta bantuan penjelasan tentang sejarah singkat museum dan silsilah Keluarga Sampoerna. Namun, meskipun tanpa bantuan petugas, kita masih bisa memahami serta mengerti isi dan cikal bakal museum tersebut. Dari keterangan-keterangan jelas dan lengkap yang tertulis di sana baik manual maupun digital.
Kolam ikan melingkar diikuti gemercik air mancur memberikan kesan tenang saat mulai melangkahkan kaki untuk berkeliling-keliling. Di ruangan paling depan terpampang lukisan sang pendiri sampoerna dan beberapa keluarganya dengan meja dan kursi tertata rapi dan beberapa koleksi gaun kebaya Keluarga Sampoerna.
foto keluarga sampoerna |
meja kerja Liem Seeng Tee |
Di samping kiri pintu kita akan menjumpai replika lapak kelontong yang digunakan berjualan pada saat merintis salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia ini. Beberapa terpampang di dalam pigura macam-macam tembakau yang digunakan untuk bahan produksi rokok.
berbagai jenis cengkeh |
Beberapa koleksi lukisan yang eksotis menurut saya di sini dipajang pula. Beberapa koleksi korek api zaman dahulu dan koleksi kamera tua yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun juga ada.
koeksi lukisan museum HOS |
Korek api jadul |
Semakin melangkah masuk kita akan menuju ruangan yang lebih besar lagi. Beberapa koleksi mulai dari mesin printing kuno yang pernah dipergunakan untuk mencetak gambar di bungkus rokok. Sepeda motor kuno pabrikan Cekoslovakia dengan merk 'Jawa' yang dibuat kira-kira tahun 1960. Ada juga koleksi andong yang dipergunakan sang pendiri Sampoerna sebelum memiliki mobil.
Di ruangan ini dipamerkan pula beberapa koleksi peralatan Sampoerna marching band yang dulunya sampai pernah memeriahkan Rose Parade di California, AS. Pernah juga dimainkan saat ulang tahun Sampoerna setiap tahunnya.
peralatan Sampoerna marching band |
Ada alat-alat labolatorium yang dipergunakan pertama kali untuk menguji hasil kualitas bahan baku dan hasil produksi pabrik rokok Sampoerna. Juga beberapa bungkus rokok produk-produk dari Sampoerna yang dijual di dalam maupun di luar negeri.
alat laboratorium sampoerna |
mesin cetak kuno |
plat pencetak bungkus rokok |
Lanjut ke lantai 2 kita akan menuju galeri toko yang menjual pernak-pernik souvenir khas Surabaya. Tentunya khas Museum House Of Sampoerna. Di lantai 2 ini kita juga bisa secara langsung melihat aktivitas produksi salah satu merk rokok kretek milik Sampoerna. Sayangnya saat ke sana tidak terlihat 400an ibu-ibu yang melinting rokok, mungkin karena hari ahad biasanya para pekerja libur. hanya deretan meja kerja yang terlihat kosong.
ruang produksi rokok |
toko souvenir khas museum HOS |
miniatur kapal pinisi dari biji cengkeh |
Museum House Of Sampoerna buka setiap hari pukul 09:00 - 22:00 WIB. dan tidak dikenai biaya masuk. GRATIS! baik dewasa, anak-anak, wisatawan lokal maupun mancanegara. Saat kesana saya bersamaan dengan komunitas AS Roma Fans Club Surabaya dengan memakai jersey kebanggaannya. terlihat pula wisatawan berkewarga negaraan Belanda yang dipandu 2 orang tour gaet.
Selamat Berlibur!
Indonesia Itu Indah, Ngapain Di Rumah Saja!